Senin, 11 April 2016

PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN YANG BAIK

Pengertian Pelayanan Rawat Jalan
Seperti kita ketahui,  rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam  pelayanan  rumah sakit, terdapat beberapa pelayanan kesehatan, salah satunya adalah pelayanan rawat jalan.
Pelayanan rawat jalan  adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname). Pelayanan yang diberikan adalah melayani pasien yang berobat jalan dengan operasionalnya tidak lebih dari 24 jam, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik.

Tujuan Pelayanan Rawat Jalan
Tujuan pelayanan rawat jalan berdasarkan Dirjen Yanmed Depkes RI tahun 1999 adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Standar Pelayanan Rawat Jalan
Berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat jalan adalah sebagai berikut:
1  Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter spesialis.
2. Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
3. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari Jumat pukul 08.00 – 11.00.
4. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
5. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.


Standar minimal rawat inap di rumah sakit adalah sebagai berikut:
1.       Pemberian layanan rawat inap adalah Dokter spesialis, dan perawat dengan minimal pendidikan D3.
2.       Penanggungjawab pasien rawat inap  100 % adalah dokter.
3.       Ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah.
4.       Jam kunjung dokter spesialis adalah pukul 08.00 – 14.00 setiap hari kerja.
5.       Kejadian infeksi paska operasi  kurang dari 1,5 %.
6.       Kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1,5 %.
7.       Kematian pasien lebih dari 48 jam : kurang dari 0,24 %.
8.       Kejadian pulang paksa kurang dari 5 %.
9.       Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.

Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan meliputi:
1.  Ruang lingkup pelayanan klinik umum : Memberikan pelayanan dengan lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang ringan dan di periksa oleh dokter umum.
2.   Ruang lingkup pelayanan klinik spesialistik : Memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan dilayani oleh dokter spesialis.
3.   Ruang lingkup pelayanan one day care : Memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan perawatan observasi selama sehari,setelah itu pasien bisa dilihat lagi apakah sudah bisa diijinkan rawat jalan atau memerlukan rawat inap.

Batasan Operasional:
a.       Pelayanan poliklinik :
-          Klinik Umum dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa dan yang memeriksa adalah dokter umum.
-          Klinik Obgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan kehamilan, konsultasi kandungan / alat kontrasepsi, penentuan diagnosa, tindakan pemasangan dan lepas alat kontrasepsi iud. yang melayani adalah dokter Sp.Obgyn.
-          Klinik Bedah dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan diagnosa dan rawat luka. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.Bedah.
-          Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.PD
-          Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,penentuan diagnosa serta pelayanan imunisasi.doter yang melayani adalah doter Sp.A
-          Klinik THT dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan diagnosa,tindakan tht salah satunya adalah spolling serumen. doter yang melayani adalah doter Sp.THT
-          Klinik Mata dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,penentuan diagnosa.doter yang melayani adalah dr.Sp.M
-          Klinik Gizi dimana didalamnya mencakup pelayanan konseling gizi.yang akan di layani oleh instalasi Gizi.
b.      Pelayanan Administrasi:
-          Menerima daftar  dari bagian admisi untuk didata dan membagi pendistribusian ke poli pelayanan yang di tuju.
-          Mendata jumlah pasien untuk tiap tiap dokter.
-          Mencatat dan menerima pendaftaran per telepone bagi pasien yang kembali kontrol klinik yang selanjutnya akan didaftarkan ke petugas pendaftaran.

Kualifikasi Sumber Daya Manusia.
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah :
1.       Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang bersertifikat, dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter spesialis serta lulus dalam kredential yang di lakukan oleh rumah sakit.
2.       Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan harus di dukung oleh tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan yang mendukung dalam pelayanan instalasi rawat jalan.
3.       Tenaga kesehatan lain
Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh instalasi rawat jalan untuk mendukung berjalannya pelayanan rawat jalan,diantaranya ahli gizi,farmasi,dan pekarya kesehatan yang terdidik dan terlatih.

Tata Laksana Pelayanan Rawat Jalan.
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan secara team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan terdokumentasikan dengan baik. Berikut adalah contoh skema alur Pelayanan Rawat Jalan:



REFERENSI

http://www.depkes.go.id/
http://akreditasi.web.id/2012/?p=4250


1 komentar: